Penelitian Fotografi Dokumenter Menggunakan Metode Kreatif
Assalamualaikum Wr. Wb
Pada kesempatan kali ini saya akan menghadirkan artikel mengenai bagaimana meneliti fotografi dokumenter menggunakan metode kreatif, berikut ulasannya :
Ketika
muncul pada penerapan estetika media, teori dan metodologi kurang terlihat dan
lebih pragmatis daripada dalam penelitian komunikasi visual tradisional.
Alasannya? Karya yang estetik umumnya menciptakan konsumsi massa. Mereka harus
menggunakan media massa untuk mendistribusikan pengetahuan mereka, sehingga
dalam rangka mewujudkan ide-ide mereka, praktisi harus menyadari komunikasi
pemasaran darurat. Aura beasiswa harus menghasilkan praktek-praktek yang menarik
dan mempertahankan perhatian.
Namun,
produksi estetika media terapan sudah cukup sebagai ekspresi pengetahuan.
Apakah mode perekaman adalah laporan investigasi tertulis atau sebuah akun film,
dan tidak peduli apakah bentuk presentasi adalah sebuah buku, film, atau video,
karya tersebut merupakan cara mengetahui epistemologis. Meskipun teori dan
metodologi mungkin kurang terlihat dan kurang terbuka menyatakannya
dibandingkan penyelidikan akademis tradisional, dan meskipun estetika mungkin
tampak sama pentingnya dengan fakta-fakta dalam presentasi media, ide yang sama
dari teman dan pemecahan masalah yang tertanam dalam aplikasi di media massa.
Bab
ini berfokus pada salah satu cara menemukan dan mengatur pengetahuan dalam
media massa: fotografi dokumenter. Fotografi Dokumenter adalah proses
menggunakan gambar dan teks pelengkap ditulis untuk merekam informasi,
bercerita, atau mengungkapkan sebuah keadaan. Fotografi dokumenter berada di
ranah media yang diterapkan estetika karena mempekerjakan dua bidang estetika
dikembangkan oleh Zettl, cahaya dan warna dan juga ruang dua-dimensi (two-dimensional), dan karena itu berkaitan dengan encoding dan decoding pesan
meta (meta-messages). Ini adalah cara yang metodologis mengetahuinya karena fotografer dokumenter
merupakan penyidik yang mencoba untuk menerapkan pendekatan yang sistematis
dalam menghasilkan bukti dan dalam menganalisis fenomena visual tersebut.
Walaupun
kebanyakan orang akan berpikir kata doc (dokumen) sebagai kata benda, kata itu sebenarnya
berasal dari kata Latin docere, yang berarti mengajar (Coles, 1997). Pada abad
ke-18, kata dokumen mengambil definisi kerja saat ini ketika datang untuk membuktikan
fakta-fakta yang melengkapi. Yang pasti, saat itu fotografi dokumenter dan film
dokumenter telah lama terjalin dengan pengetahuan memproduksi dan pemahaman.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, barang kali ada masukan atau saran dapat dikomentari pada kotak komentar dibawah, dan ada pembahasan lanjutan pada artikel selanjutnya, karena sebenarnya ini adalah tugas dari dosen Desain Permodelan Grafik saya
terima kasih telah membacanya.. :)
0 komentar:
Post a Comment