Rangkuman Tugas DPG
Assalamualaikum Wr. Wb
Pada kesempatan
kali ini saya akan merangkum tugas-tugas yang diberikan oleh dosen saya dari
mata kuliah Desain Permodelan Grafik, ingin tau nama dosennya siapa ? Masih
menjadi misteri, hehe. Jika ingin tahu dosen saya siapa akan saya jelaskan pada
artikel selanjutnya. Langsung saja ke topik pembicaraan, dimulai dari artikel :
Pengaruh Perkembangan Teknologi terhadap Pergeseran Nilai–nilai Budaya
Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai
budayanya, mungkin itu adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan begitu
beragamnya budaya orang Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke. Beribu-ribu
pulau, suku, bahasa, adat, membuat Indonesia menjadi salah satu daya tarik dan
Negara yang paling kaya dipandang dari budayanya. Secara matematis kita tidak
dapat menghitung betapa melimpahnya kekayaan budaya kita.
Dipandang dari adatnya ke-Timuran-nya maka Indonesia sangat berbeda dengan daerah yang ada di Barat, rata – rata orang Timur sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budayanya sendiri sebagai aset untuk melestarikan daerah dan budayanya secara turun-temurun. Nilai-nilai budaya yang secara turun-temurun yang dimaksud adalah Sopan, Santun, Taat, Menghormati, Menghargai, Menjunjung Tinggi Adat, Tata Krama Pergaulan, dan lainnya yang menjadi ciri khas orang Indonesia. Kebiasaan mengalah, menghargai jasa orang lain, menghormati hak milik orang merupakan gambaran betapa orang Indonesia merupakan bangsa yang sangat menjunjung tinggi budayanya. Bagi orang Indonesia, budaya adalah jembatan menuju kesuksesan, budaya adalah tempat untuk mencari solusi jika terdapat permasalahan, budaya adalah harta yang tak ternilai harganya.
Perubahan dalam hidup boleh terjadi akan budaya dengan nilainya yang tak terhingga akan tetap menjadi simbol bagi orang Indonesia dalam kehidupannya. Terbukti walaupun kemajuan begitu pesat saat ini akan tetapi dalam setiap kesempatan tetaplah budaya dikedepankan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.
Pada prinsipnya setiap perkembangan dan kemajuan dalam segi apapun baik adanya, setiap manusia menginginkan perubahan pun demikian dalam konteks kehidupan bermasyarakat.
Dari sekian banyak bidang ada dan berpacu untuk kemajuan salah satunya adalah bidang teknologi, yang menghadirkan perubahan dan kemajuan untuk selanjutnya digunakan oleh manusia. Beragam teknologi yang diciptakan memungkinkan manusia untuk bebas memilih apa yang diinginkan.
Perkembangan teknologi seperti yang sudah tersaji diatas tentu membawa perubahan yang begitu baik dan pesat dalam kehidupan manusia. Perkembangan itu baik adanya jika sesuai dengan apa yang diharapkan.
Bagaimana upaya mempertahankan nilai-nilai budaya dalam kehidupan masyarakat ? ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh manusia dalam upaya membentengi diri dari arus negatif teknologi. Beberapa hal tersebut antara lain :
1. Memperkenalkan pentingya nilai – nilai budaya kepada anak sejak usia dini
2. Memberikan pemahaman kepada anak, masyarakat dan elemen lainnya betapa vitalnya nilai-nilai budaya terhadap kehidupan
3. Memberikan batasan terhadap hal yang bersifat negatif yang masuk dalam hidup dan kehidupan suatu masyarakat
4. Menjadikan nilai-nilai budaya sebagai ujung tombak dari norma kehidupan keluarga dan masyarakat
5. Menjunjung tinggi nilai-nilai budaya
6. Memandang teknologi dengan segala kemajuan dan perubahannya dalam arti yang positif
7. Menggunakan fasilitas kemajuan teknologi untuk hal yang baik dan positif
8. Sebagai orang tua wajib untuk memberikan pengawasan ekstra kepada anak, baik dalam penggunaan teknologi atau pergaulan sehari-hari.
Memang dalam penerapannya terkadang sulit untuk mengikuti keinginan dibandingkan dengan kata hati, akan tetapi untuk hidup yang lebih baik kita dituntut untuk melakukan perubahan dalam hidup kita.
Setinggi apapun kemajuan teknologi yang ditawarkan kepada kita akan tetapi kita salah menggunakannya tentu akan membuat hidup kita menjadi salah jalan, justru teknologi tersebut akan menyesatkan hidup kita sehingga nilai-nilai budaya hidup kita tidak lagi sesuai dengan yang kita harapkan, akhirnya ada yang harus dikorbankan dari kejadian tersebut.
Dipandang dari adatnya ke-Timuran-nya maka Indonesia sangat berbeda dengan daerah yang ada di Barat, rata – rata orang Timur sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budayanya sendiri sebagai aset untuk melestarikan daerah dan budayanya secara turun-temurun. Nilai-nilai budaya yang secara turun-temurun yang dimaksud adalah Sopan, Santun, Taat, Menghormati, Menghargai, Menjunjung Tinggi Adat, Tata Krama Pergaulan, dan lainnya yang menjadi ciri khas orang Indonesia. Kebiasaan mengalah, menghargai jasa orang lain, menghormati hak milik orang merupakan gambaran betapa orang Indonesia merupakan bangsa yang sangat menjunjung tinggi budayanya. Bagi orang Indonesia, budaya adalah jembatan menuju kesuksesan, budaya adalah tempat untuk mencari solusi jika terdapat permasalahan, budaya adalah harta yang tak ternilai harganya.
Perubahan dalam hidup boleh terjadi akan budaya dengan nilainya yang tak terhingga akan tetap menjadi simbol bagi orang Indonesia dalam kehidupannya. Terbukti walaupun kemajuan begitu pesat saat ini akan tetapi dalam setiap kesempatan tetaplah budaya dikedepankan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.
Pada prinsipnya setiap perkembangan dan kemajuan dalam segi apapun baik adanya, setiap manusia menginginkan perubahan pun demikian dalam konteks kehidupan bermasyarakat.
Dari sekian banyak bidang ada dan berpacu untuk kemajuan salah satunya adalah bidang teknologi, yang menghadirkan perubahan dan kemajuan untuk selanjutnya digunakan oleh manusia. Beragam teknologi yang diciptakan memungkinkan manusia untuk bebas memilih apa yang diinginkan.
Perkembangan teknologi seperti yang sudah tersaji diatas tentu membawa perubahan yang begitu baik dan pesat dalam kehidupan manusia. Perkembangan itu baik adanya jika sesuai dengan apa yang diharapkan.
Bagaimana upaya mempertahankan nilai-nilai budaya dalam kehidupan masyarakat ? ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh manusia dalam upaya membentengi diri dari arus negatif teknologi. Beberapa hal tersebut antara lain :
1. Memperkenalkan pentingya nilai – nilai budaya kepada anak sejak usia dini
2. Memberikan pemahaman kepada anak, masyarakat dan elemen lainnya betapa vitalnya nilai-nilai budaya terhadap kehidupan
3. Memberikan batasan terhadap hal yang bersifat negatif yang masuk dalam hidup dan kehidupan suatu masyarakat
4. Menjadikan nilai-nilai budaya sebagai ujung tombak dari norma kehidupan keluarga dan masyarakat
5. Menjunjung tinggi nilai-nilai budaya
6. Memandang teknologi dengan segala kemajuan dan perubahannya dalam arti yang positif
7. Menggunakan fasilitas kemajuan teknologi untuk hal yang baik dan positif
8. Sebagai orang tua wajib untuk memberikan pengawasan ekstra kepada anak, baik dalam penggunaan teknologi atau pergaulan sehari-hari.
Memang dalam penerapannya terkadang sulit untuk mengikuti keinginan dibandingkan dengan kata hati, akan tetapi untuk hidup yang lebih baik kita dituntut untuk melakukan perubahan dalam hidup kita.
Setinggi apapun kemajuan teknologi yang ditawarkan kepada kita akan tetapi kita salah menggunakannya tentu akan membuat hidup kita menjadi salah jalan, justru teknologi tersebut akan menyesatkan hidup kita sehingga nilai-nilai budaya hidup kita tidak lagi sesuai dengan yang kita harapkan, akhirnya ada yang harus dikorbankan dari kejadian tersebut.
Kedua adalah tugas mengenai :
Latar Belakang dari HTML5 & CSS3 dan Bagaimana manusia membedakan antara Desain dan Grafis
Karena dalam artikel ini sudah ada kesimpulan maka itulah yang akan menjadi rangkuman dari kedua artikel yang saya sebut di atas.
Fitur baru HTML5
HTML5
yang merupakan bahasa pemrograman berbasis web terbaru yang berperan besar
mengubah anggapan orang tentang dunia web. Web yang pada awal penciptaannya
hanya berupa teks-teks yang standar, kini berubah menjadi hal yang sangat
menarik, dengan ditambahkannya berbagai macam fitur di HTML5 membuat dunia web
semakin berkembang. HTML 5 menambahkan banyak fitur baru untuk spesifikasi
HTML.
Dan apa
yang lebih baik, sudah ada beberapa dukungan browser terbatas untuk fitur baru
ini. HTML 5 menambahkan banyak fitur baru yang besar untuk halaman web dan
desain web dan itu akan menarik ketika browser yang dipakai lebih mendukung. Microsoft telah menyatakan bahwa mereka
akan mulai mendukung setidaknya bagian dari HTML 5 di Internet Explorer 8. Jika Anda ingin memulai lebih
cepat, Opera telah memiliki dukungan terbaik, namun Safari di posisi
terbelakang.Fitur Canvas contohnya, di HTML4 fitur ini tidak ada, namun muncul
di HTML5 yang gunanya untuk memberikan ruang gambar di JavaScript
pada halaman web Anda. Memang HTML5 belumlah muncul secara final, namun
fitur-fiturnya sudah bisa dirasakan sekarang dan tidak mustahil jika HTML5
nanti akan menghabisi versi pendahulunya yaitu HTML4.
Skema warna website
Skema warna dari sebuah website pasti merupakan faktor penentu ketika datang ke interaksi karena memiliki banyak hubungannya dengan kesan pertama yang kitabuat pada pengunjung. Bayangkan mengunjungi sebuah website dengan kombinasi warna yang aneh, yang akan menjadi besar turn-off.
Konten dan Imaging
Jika kita ingin berinteraksi dengan calon klien, maka cara terbaik untuk melakukannya adalah untuk menyajikan setiap informasi didukung dengan gambaryang cukup. Dengan cara ini kita akan dapat membuat hal-hal yang lebih interaktifbagi pengguna.
Jika kita ingin berinteraksi dengan calon klien, maka cara terbaik untuk melakukannya adalah untuk menyajikan setiap informasi didukung dengan gambaryang cukup. Dengan cara ini kita akan dapat membuat hal-hal yang lebih interaktifbagi pengguna.
Jadi
menurut saya, warna adalah faktor penentu dan penting bagi website yaitu apakah
desain web yang telah Anda lakukan memilki nilai keindahan atau karakteristik
tersendiri. Pemilihan warna yang kurang tepat (sering kali terjadi pada
desainer pemula) dapat membunuh desain web yang sudah jadi walaupun web
tersebut dipenuhi berbagai macam tools yang sangat hebat. Sedangkan untuk
konten menurut saya merupakan bukan faktor penentu karena termasuk faktor yang
mempengaruhi pemakaian Bandwidth Hosting. Sebuah
website dengan konten yang di dalamnya banyak menampilkan gambar atau video,
tentu akan lebih banyak dan lebih cepat memakan kapasitas bandwidth Hosting
milik kita, jika dibandingkan dengan website yang hanya menampilkan teks dan
gambar sederhana saja.
Penelitian Fotografi Dokumenter Menggunakan Metode Kreatif
Selanjutnya adalah artikel mengenai bagaimana meneliti fotografi
dokumenter menggunakan metode kreatif, berikut rangkumannya :
Ketika
muncul pada penerapan estetika media, teori dan metodologi kurang terlihat dan
lebih pragmatis daripada dalam penelitian komunikasi visual tradisional.
Alasannya? Karya yang estetik umumnya menciptakan konsumsi massa. Mereka harus
menggunakan media massa untuk mendistribusikan pengetahuan mereka, sehingga
dalam rangka mewujudkan ide-ide mereka, praktisi harus menyadari komunikasi
pemasaran darurat. Aura beasiswa harus menghasilkan praktek-praktek yang
menarik dan mempertahankan perhatian.
Namun,
produksi estetika media terapan sudah cukup sebagai ekspresi pengetahuan.
Apakah mode perekaman adalah laporan investigasi tertulis atau sebuah akun
film, dan tidak peduli apakah bentuk presentasi adalah sebuah buku, film, atau
video, karya tersebut merupakan cara mengetahui epistemologis. Meskipun teori
dan metodologi mungkin kurang terlihat dan kurang terbuka menyatakannya
dibandingkan penyelidikan akademis tradisional, dan meskipun estetika mungkin
tampak sama pentingnya dengan fakta-fakta dalam presentasi media, ide yang sama
dari teman dan pemecahan masalah yang tertanam dalam aplikasi di media massa.
Bab
ini berfokus pada salah satu cara menemukan dan mengatur pengetahuan dalam
media massa: fotografi dokumenter. Fotografi Dokumenter adalah proses menggunakan
gambar dan teks pelengkap ditulis untuk merekam informasi, bercerita, atau
mengungkapkan sebuah keadaan. Fotografi dokumenter berada di ranah media yang
diterapkan estetika karena mempekerjakan dua bidang estetika dikembangkan oleh
Zettl, cahaya dan warna dan juga ruang dua-dimensi (two-dimensional), dan
karena itu berkaitan dengan encoding dan decoding pesan
meta (meta-messages). Ini adalah cara yang metodologis mengetahuinya
karena fotografer dokumenter merupakan penyidik yang mencoba untuk menerapkan
pendekatan yang sistematis dalam menghasilkan bukti dan dalam menganalisis
fenomena visual tersebut.
Walaupun
kebanyakan orang akan berpikir kata doc (dokumen) sebagai kata benda, kata itu
sebenarnya berasal dari kata Latin docere, yang berarti mengajar (Coles, 1997).
Pada abad ke-18, kata dokumen mengambil definisi kerja saat ini ketika datang
untuk membuktikan fakta-fakta yang melengkapi. Yang pasti, saat itu fotografi
dokumenter dan film dokumenter telah lama terjalin dengan pengetahuan memproduksi
dan pemahaman.
Estetika Dalam Kerja Dokumenter
Kemudian mengenai
Estetika Dalam Kerja Dokumenter, berikut rangkuman yang saya berikan...
Estetika
karya dokumenter dapat membingungkan dari waktu ke waktu, juga pesan meta (meta-messages) dapat dibuat setiap saat dalam proses
kreatif, dari praproduksi melalui produksi untuk pascaproduksi. Misalnya,
sementara fotografer mungkin mengambil foto dan awalnya berniat untuk menjadi
bagian dari presentasi yang lebih besar dari banyak gambar pada halaman,
masing-masing memberikan elemen aditif untuk pembangunan suatu kebenaran yang
lebih besar terdiri dari semua gambar, bahwa gambar tunggal mungkin menjadi
lebih besar dari dirinya sendiri jika ia menangkap campuran mencakup isi,
bentuk dan komposisi. Hal ini diangkat atas sisa gambar. Kemudian ia mungkin
menemukan dirinya dalam konteks baru, dibingkai dan digantung pada dinding
museum, menandakan ekspresi baru: sebuah foto seni, pesan meta baru. Meskipun
pendokumenter fotografi dilatih untuk melihat dan mengartikulasikan fakta
visual, ia juga berharap bahwa gestalt dari gambar akan lebih dari jumlah sederhana
dari data. Para fotografer dokumenter sosial misalnya, berharap bahwa penonton
akan sangat tersentuh oleh penyataan ketidakadilan sosial yang akan dipindahkan
ke tindakan pemerintah dan lobi atau bisnis menerapkan sumber daya untuk
memperbaiki masalah.
Pada akhirnya, biarpun isi
lebih penting daripada kesenian di fotografi dokumenter dan ekspresi dari
sebuah narasi, koheren menarik lebih penting daripada ekspresi diri.
Prinsip-prinsip estetika terutama digunakan untuk menginformasikan bukan untuk
membuat atau mengevaluasi seni. Terapan Media estetika adalah bentuk pragmatis,
dengan estetika menjadi cara untuk mengoperasionalkan visi, untuk membuatnya
jelas dan mudah dipahami. Misalnya, pencahayaan mengungkapkan isi, meskipun
mungkin juga membangkitkan suasana hati, untuk
meng-exposed sebuah gambar kita memerlukan cahaya dan bahkan untuk melihat
sebuah benda di alam ini kita memerlukan pantulan cahaya. Pada prinsipnya lensa
adalah seperti mata kita atau mata kamera, untuk itu kebersihan dan
kejernihannya harus di jaga, karena lewat lensalah gambar/cahaya akan
ditransmisikan ke film atau pita atau digital. Dalam sinematografi kita
mengenal ada tiga jenis lensa yaitu:
- § Lensa Wide: adalah lensa dengan sudut pengambilan yang luas
- § Lensa Normal: adalah lensa yang secara prespektif dianggap mewakili mata manusia dalam melihat dunia dan sekitarnya. Pada pembuatan film, lensa normal ini adalah lensa 50mm.
- § Lensa Tele: adalah lensa dengan sudut pengambilan sempit.
Komposisi
adalah alat untuk penekanan dan subordinasi, membangun hirarki makna dengan
mengatakan kepada penonton, "Ini adalah hal di bidang Anda didefinisikan
pandang bagian terpenting dari gambar dan rincian tambahan lainnya memperkuat
pentingnya itu." Zettl menyebutnya sebagai "klarifikasi dan
intensifikasi".
Etnografi dan Metode Etnografi
pembahasan
selanjutnya adalah rangkuman lanjutan dari artikel sebelumnya dengan
judul Etnografi, berikut rangkumannya
Meskipun
mungkin tidak begitu jelas, fotografi dokumenter adalah bentuk penelitian
karena mengikuti banyak penelitian metode ilmiah tradisional.
Metodologi etnografi mengacu pada cara-cara
sistematis yang etnografer terapkan teknik ilmu sosial untuk pencarian,
penganalisaan, dan pelaporan mereka.
Etnografi
mensyaratkan bahwa penyidik mempelajari budaya yang sedang dipelajari. Oleh
karena itu, etnografi sering dikaitkan dengan studi antropologi. Para
etnografer mengasumsikan bahwa ketika dihadapkan pada beberapa rangsangan,
orang akan mencoba untuk mengartikan bahwa rangsangan dan interpretasi
perubahan konstan yang ada (Hammersley, 1995).
Observasi
peserta mengakui Prinsip Heisenberg dalam fisika. Pada dasarnya, teori yang
mengatakan bahwa seorang pengamat tidak dapat menghindari pengaruh hal yang
diamati. Yang pasti, kerja lapangan etnografi mencoba untuk meminimalkan
gangguan oleh pengamat dan memperbentuk subyek untuk pengamat, tetapi metodologi
yang tentunya introspektif. Memang, dokumenter fotografi seperti etnografi,
semua harus refleksif diri (Lindlof, 1995; Hammersley, 1995). Etnografi
adalah bagian dari studi dunia sosial. Saham pengamat dalam ", motivasi
kendala, emosi dan makna" (Lindlof, 1995) pengalaman kelompok. Karena itu
pengalaman bersama, pengamat peserta memenuhi syarat untuk melaporkan mereka.
Sementara
itu, etnografer harus meneliti penempatan diri dalam observasi (Coles, 1997).
Pengamat peserta harus mempertimbangkan skema pertimbangan pribadi dikembangkan
selama seumur hidup yang membentuk ketentuan dan warna apa yang dilihat.
"Kita belajar hanya untuk melihat apa yang kita perlu lihat secara
pragmatis" (Collier & Collier, 1986), dan kita menjadi pribadi buta terhadap
sisanya.
Gagasan
"memandang" adalah kompleks juga, karena memandang harus terjadi pada
titik-titik yang berbeda dalam proses etnografi. Ini menjadi bagian dari
masalah subjektivitas dan seleksi tiada henti.
Metode etnografi yang diuraikan dalam buku James P. Spradley adalah tipe
metode yang bersumber pada ethnoscience, atau yang dikenal sebagai etnografi
baru. Bila etnografi modern, yang dipelopori oleh Radcliffe-Brown dan
Malinowski, berusaha mengarahkan kajian etnografi pada upaya generalisasi,
yakni penyusunan kaidah-kaidah umum tentang masyarakat (melalui komparasi
antara organisasi internal masyarakat dan sistem sosial), maka etnografi baru
justru berusaha menemukan keunikan' dari suatu masyarakat, yakni persepsi dan
organisasi pikiran dari masyarakat atas fenomena material yang ada di
sekelilingnya. Oleh karenanya, objek kajian antropologi tidak lagi berkenaan
dengan fenomena material, melainkan dengan cara fenomena tersebut
diorganisasikan di dalam pikiran (mind) manusia. Singkatnya, lantaran budaya
berada di dalam pikiran manusia, dan bentuknya adalah organisasi pikiran
tentang fenomena material, maka tugas etnografi adalah menemukan dan
menggambarkan organisasi pikiran tersebut. Dengan acuan perspektif yang
demikian itu, di dalam buku ini Spradley melukiskan empat tipe analisis
etnografis, yakni analisis domain; analisis taksonomik; analisis komponen; dan
analisis tema.
Dalam tingkatan kebutuhan yang paling praktis, buku ini cukup tepat untuk digunakan sebagai buku panduan perihal cara melakukan entografi selangkah demi selangkah. Oleh karenanya, buku ini sangat dianjurkan sebagai buku acuan bagi para peneliti etnografi pemula. Di samping itu, untuk kepentingan kajian komparasi dan pengembangan lebih lanjut mengenai metode penelitian, buku ini juga relevan untuk digunakan sebagai referensi pembanding (jika pun bukan sebagai referensi utama) bagi kalangan etnografer berpengalaman.
2D to 3D Films
Selanjutnya adalah artikel dimana hal-hal mengenai konsep
film 2D ke 3D (singkatnya) akan dirangkum...
Sebuah film 3D
atau 3-D (tiga dimensi) atau S3D (stereoscopic 3D) Film adalah sebuah film yang
meningkatkan ilusi kedalaman persepsi. Berasal dari fotografi stereoskopik,
gambar sistem gerak kamera biasa digunakan untuk merekam gambar seperti yang
dilihat dari dua perspektif (atau gambaran generasi komputer menghasilkan
dua perspektif pasca produksi), dan perangkat keras proyeksi
khusus atau kacamata yang
digunakan untuk menyediakan ilusi kedalaman ketika melihat film. Film 3D tidak
terbatas pada rilis film teater, siaran televisi dan direct-to-video film juga
memasukkan metode yang serupa, terutama karena televisi 3D dan Blu-ray 3D.
Film
Stereoscopic dapat dihasilkan melalui berbagai metode yang berbeda. Selama
bertahun-tahun popularitas sistem yang digunakan secara luas di bioskop telah
membesar dan menyusut. Meskipun kadang-kadang anaglyph digunakan sebelum 1948,
selama "Golden Era" atau era Emas awal sinematografi 3D dari tahun
1950-an sistem polarisasi digunakan untuk setiap film panjang fitur tunggal di
negara-negara Amerika, dan semua kecuali satu film pendek. Anaglyph itu sendiri
adalah nama yang diberikan untuk efek 3D stereoscopic dicapai dengan cara-cara
pengkodean setiap gambar mata menggunakan filter yang berbeda warna (biasanya
berlawanan kromatik) disebut Anaglyph 3D. Dalam abad ke-21, polarisasi sistem
3D terus mendominasi pemandangan, meskipun selama 1960-an dan 1970-an beberapa
film klasik yang diubah menjadi anaglyph untuk teater tidak dilengkapi untuk
polarisasi, dan bahkan ditampilkan dalam 3D di televisi. Dalam tahun-tahun
setelah pertengahan 1980-an, beberapa film yang dibuat dengan segmen pendek
dalam Anaglyph 3D. Berikut adalah beberapa rincian teknis dan metodologi yang
digunakan dalam beberapa sistem 3D lebih terkenal film yang telah dikembangkan.
Konversi 2D ke3D
menambahkan isyarat perbedaan kedalaman teropong untuk gambar digital dirasakan
oleh pikiran, dengan demikian jika dilakukan dengan benar sangatlah
meningkatkan efek mendalam saat melihat video stereo dibandingkan dengan video
2D. Namun, agar dengan begitu dapat berhasil, konversi harus dilakukan dengan
akurasi yang memadai dan benar: kualitas gambar 2D asli seharusnya tidak buruk
dan isyarat disparitas diperkenalkan seharusnya tidak bertentangan dengan
isyarat lain yang digunakan oleh pikiran untuk persepsi kedalaman. Jika
dilakukan dengan benar dan menyeluruh, konversi menghasilkan video stereo
kualitas yang sama untuk video "pribumi" stereo yang disorot di
stereo dan akurat disesuaikan dan selaras dalam pasca produksi. Namun, sekali
lagi "memiliki itu harus dilakukan dengan benar" seperti yang
dikatakan James Cameron, direktur Avatar.
Dua pendekatan
untuk konversi stereo dapat didefinisikan secara luas: konversi semi-otomatis
berkualitas untuk bioskop dan 3DTV berkualitas tinggi, dan rendah kualitas
konversi otomatis untuk 3DTV kualitas rendah, VOD dan aplikasi yang serupa.
Adapun
3 metode untuk konversi otomatis:
Metode
kedalaman dari gerak
Metode
ini memungkinkan film untuk secara otomatis memperkirakan kedalaman menggunakan
berbagai jenis gerak. Dalam kasus ini, peta kedalaman kamera merekam seluruh
gerak adegan dalam film agar dapat dihitung geraknnya. Juga, gerakan obyek
dapat dideteksi dan daerah bergerak dapat diberikan dengan nilai kedalaman
lebih kecil dari latar belakang. Selain itu, oklusi memberikan informasi
tentang posisi relatif permukaan bergerak.
Metode
kedalaman dari fokus
Pendekatan
jenis ini juga disebut "kedalaman dari defocus" dan "kedalaman
dari blur". Dalam pendekatan "kedalaman dari defocus" (DFD),
informasi kedalaman diperkirakan berdasarkan jumlah gambar kabur yang dianggap
objek, sedangkan "kedalaman dari fokus" (DFF) pendekatannya cenderung
membandingkan ketajaman obyek rentang gambar yang diambil dengan jarak fokus
yang berbeda dalam rangka untuk mengetahui jarak ke kamera. DFD hanya
membutuhkan 2 sampai 3 gambar pada fokus yang berbeda untuk bekerja dengan
benar sedangkan DFF membutuhkan 10 sampai 15 gambar tetapi lebih akurat
daripada metode sebelumnya (DFD).
Metode
kedalaman dari perspektif
Ide
metode ini didasarkan pada kenyataan bahwa garis paralel, seperti rel kereta
api dan pinggir jalan, tampak menyatu dengan jarak, akhirnya mencapai titik
hilang di cakrawala. Menemukan ini titik hilang memberikan titik terjauh dari
seluruh gambar. Semakin garis konvergen, semakin jauh mereka tampaknya. Jadi,
untuk peta kedalaman, daerah antara dua garis menghilang tetangga dapat
didekati dengan pesawat gradien.
Ada
pula beberapa software yang beredar di pasaran:
· Gimpel3D
· The Foundry
Nuke and OCULA
· YUVsoft 2D to
3D Suite
· G´MIC plugin
for GIMP
· dan lain-lain
Komputasi Ubiquitous
Terakhir ialah
artikel mengenai Ubiquitous, berikut rangkuman yang saya berikan..
Sebelum
menjelaskan Ubiquitous, mari kita flash Back kebelakang tentang
perkembangan teknologi. pada dahulunya penggunaan sebuah komputer menggunakan
mainframe, jadi satu komputer digunakan oleh banyak orang. mengapa demikian
?dikarenakan teknologi pada jaman dahulu masih sangat langka dan tidak semua
orang bisa membeli sebuah komputer, karena harganya sangat mahal. Jadi yang
menggunakan mainframe biasanya berbagai perusahaan besar yang mebutuhkan
kinerja yang cepat dan efektif.
Kalau sekarang satu orang bisa menggunakan lebih dari satu komputer, dikarenakan kebutuhannya yang semakin kompleks. Hal itu di karenakan semakin cepatnya perkembangan teknologi di dunia, sehingga harga komputer menjadi semakin terjangkau dan mahasiswa pun sudah banyak yang menggunakan laptop sebagai gadget yang praktis dan mudah di bawa kemana-mana.
Akhir-akhir ini berbagai penyedia jasa layanan internet berlomba-lomba menyediakan paket data yang cepat, dan murah. Internet sudah menjadi kebutuhan yang semakin dibutuhkan tidak hanya oleh kalangan pe bisnis tapi pelajar dan mahasiswa membutuhkan internet untuk media belajar mereka.perkembangan internet juga sangat pesat. Pada awalnya internet hanya dapat digunakan menggunakan modem dan kabel telepon sebagai media koneksinya, tetapi sekarang internet sudah dapat di bawa kemana-mana dengan hanya memasukkan modem yang kecil dengan media USB. Semakin mudah dan lebih efektif untuk mengakses internet di mana saja dan kapan saja.inilah yang di sebut dengan Ubiquitous. Suatu perangkat yang bisa di bawa kemana-mana sehingga memudahkan para pengguna untuk mengakses gadget maupun internet dimana saja.
Kalau sekarang satu orang bisa menggunakan lebih dari satu komputer, dikarenakan kebutuhannya yang semakin kompleks. Hal itu di karenakan semakin cepatnya perkembangan teknologi di dunia, sehingga harga komputer menjadi semakin terjangkau dan mahasiswa pun sudah banyak yang menggunakan laptop sebagai gadget yang praktis dan mudah di bawa kemana-mana.
Akhir-akhir ini berbagai penyedia jasa layanan internet berlomba-lomba menyediakan paket data yang cepat, dan murah. Internet sudah menjadi kebutuhan yang semakin dibutuhkan tidak hanya oleh kalangan pe bisnis tapi pelajar dan mahasiswa membutuhkan internet untuk media belajar mereka.perkembangan internet juga sangat pesat. Pada awalnya internet hanya dapat digunakan menggunakan modem dan kabel telepon sebagai media koneksinya, tetapi sekarang internet sudah dapat di bawa kemana-mana dengan hanya memasukkan modem yang kecil dengan media USB. Semakin mudah dan lebih efektif untuk mengakses internet di mana saja dan kapan saja.inilah yang di sebut dengan Ubiquitous. Suatu perangkat yang bisa di bawa kemana-mana sehingga memudahkan para pengguna untuk mengakses gadget maupun internet dimana saja.
Ubiquitous
Computing disebut sebagai gelombang ketiga dalam komputasi. Yang pertama adalah
konsep mainframe, dimana sebuah mesin dipakai oleh banyak orang bersamaan (one
computer, many people). Sekarang kita berada pada era personal computer
(komputer pribadi) yaitu seseorang menggunakan masing-masing mesin yang
dimilikinya (one person, one computer). Karena komputer menjadi semakin murah dan
menjadi sangat lazim, selanjutnya akan datang masa Ubiquitous Computing dan
menjadi era “one person, many computers”.
Inti dari
model Ubiquitous Computing (yang juga sering disebut Pervasive Computing)
melakukan pembagian resource (sumber daya) yang ringan, tidak mahal, dalam
jaringan pemrosesan handal secara bersama-sama dan terdistribusi ke dalam semua
aspek kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, sebuah lingkungan Ubiquitous
Computing yang menghubungkan kontrol penerangan (lampu) dan pemanas ruangan
dengan alat yang dipasang pada pakaian kita sehingga kondisi penerangan dan
suhu ruangan dapat dimodulasi secara terus-menerus dan tak kentara. Sistem
tersebut seharusnya “hilang” dari pandangan dan diluar alam sadar kita. Salah
satu sistem Ubiquitous pertama adalah “Live Wire” milik Natalie Jeremijenko.
Merupakan sebuah tali yag dipasangkan ke sebuah stepper motor dan dikendalikan
melalui koneksi LAN yang menyebabkan tali tersentak/menegang sesuai kondisi dan
traffic jaringan.
Terima
kasih telah membaca artikel ini…
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
1 komentar:
OK terima kasih kawan atas infonya
:)
Post a Comment